Belahan Jiwa

 

belahan jiwa

Pernahkah kau bertanya kepada langit,

mengapa butiran debu ini begitu sakit,

membuatku merana seakan bangkit menjadi sulit.

 

Di bawah pijakan ini aku berdiri sendiri,

tulang ini di ciptakan memang untuk menjadi mandiri,

percayalah ada ribuan perang yang sudah kujalani.

 

Di sini aku teriakkan kepada dunia,

tidak akan pernah ada kehilangan yang tak terasa,

terlintas di angan untuk bertukar nyawa,

daripada aku harus kehilangan belahan jiwa.

 

Bandung, 01 Mei 2016

Rara Febtarina

 

Puisi ini ku tuliskan di bawah langit Bandungku yang ceria, dengan rasa  kehilangan yang sama. Puisi ini aku dedikasikan untuk Belahan Jiwaku, Ayah dan Ibu.

 

 

 

 

 

Leave a comment